Catetan Kuring

welcome to our blog

We are Magcro

Website Pribadi Taofik. Diberdayakan oleh Blogger.

Posts

Comments

The Team

Blog Journalist

Connect With Us

Join To Connect With Us

Portfolio

    Posted by: Unknown Posted date: 03.05 / comment : 0

    Berikut ini selintas tentang Sejarah Sukapura yang diambil dari catatan/dokumen peringatan Hari Jadi Sukapura ke 300 tahun serta pengetahuan Sesepuh Sukapura yg didapat secara turun temurun.

    Awal terbentuknya Sukapura

    Terbentuknya Pemerintahan di Sukapura, berkaitan erat dengan kemunduran serta kehancuran dari kejayaan Majapahit di Jawa Timur. Karena berawal dari sanalah cikalbakalnya Sukapura.

    Kabupatian Sukapura sezaman dengan kerajaan dan kebesaran Mataram dengan rajanya “Sultan Agung Hanyokrowati”.

    Pemerintahan Sukapura terbagi dalam tiga Periode yakni :
    1. Periode Sukapura1632 – 1628
    2. Periode Manonjaya1829 – 1901
    3. Periode Tasikmalaya1901 - Sekarang

    Kabupaten Sukapura  berdiri dan diresmikan setelah selesai Perang Dipati Ukur yg tertuang dlm Piagam Sultan Mataram tepatnya tanggal 26 Juli 1632.

    Yg menjadi Bupati pertama pd wkt itu adalah Rd. Wirawangsa. Diangkatnya menjadi Bupati karena beliau mampu merendam dan menghentikan Perang Dipati Ukur, setelah menjadi Bupati nama beliau diganti menjadi Rd. Tumenggung Wiradadaha ke 1, nama tersebut mengandung arti :
    Wira adalah Prajurit (satria) dan Dadaha = Penuh keberanian

    Setelah menerima gelar kehormatan dan pengukuhan jabatan sbg Bupati maka beliau mengalihkan pusat pemerintahannya dari Sumedang ke Sukakerta tepatnya di Leuwi Loa (belakang Kecamatan Sukaraja Sekarang) dan diberi nama Sukapura yg mengandung arti :Suka = Tiang dan Pura = Negara

    Piagam Pengangangkatan Ngabehi Wirawangsa menjadi Bupati Sukapura. (dari Sultan Agung)
    “Penget serat piagemingsoen soeltan kagadoeh dening ki ngabehi Wirawangsa kang satija maringingsoen, soen djenengaken mantra agoeng Boepati Soekapoera, wedana kalih welas desane wong tigang atoes, ikoe kang kawerat dening ki wadana sarta soenpradikaken satoeroe (na) ne lan soen titipaken ngoelon ing Banten ngalor ing Tjirebon, adja na kang ngaribiroe sakarepe….. Titi serat piagem, kang anoeratdina senen tanggal ping sanga sasi moekaram taoen djim akir, kang anoeratabdaning ratoe poen nitisastra (Kutipan dari Sunardjo et al., 1978 : 52).

    Terjemahan : Dengan piagam ini Sultan (Mataram) mengangkat Ngabehi Wirawangsa yg setia kpd Sultan menjadi mantra agung Bupati Sukapura, membawahi 12 kepala desa dengan penduduk 300 jiwa. Daerah itu mnjadi daerah perdikan sampai dengan keturunannya yg dititipkan ke Banten dan Cirebon. Jangan ada yg mengganggu….. Ini surat piagam ditulis tanggal 9 Muharram tahun jimakhir oleh abdi Ratu Nitisastra.


    A.Periode Sukapura

    1.Bupati Sukapura kesatu
    Diantara Bupati yg dipercaya di tatar Pasundan oleh Sultan Agung pd masa itu hanya Raden Wirawangsa, krn beliau setia pada Sultan Agung, berani dan sakti serta cakap dlm pemerintahan sehingga disayang oleh Raja dan dihormati oleh rakyatnya dan yg lbh menakjubkan dari semua itu pemerintahan Sukapura dibebaskan dari segala bentuk upeti atau pajak untuk Mataram.

    Raden. Wirawangsa menjabat Bupati Sukapura pd th. 1632 – 1674. Beliau dibantu oleh Raden Dewi Munigar sbg Penasehat Utama.

    Rd. Dewi Munigar adalah seorang wanita yg arif, bijaksana serta sakti, beliau mempunyai keistimewaan dlm pandangan batin, sehingga bila Raden Wirawangsa mempunyai kesulitan dlm mengelola Negara atw mempunyai masalah mk beliau meminta petunjuk pd Rd. Dewi Munigar.

    Disamping penasehat.Raden Wirawangsa dibantu oleh dua org Patih yakni Patih Raden Singadinata dan Wiradinata yg lbh dikenal dgn nama Mbah Jenggot.

    Raden Wirawangsa sangat cakap dlm mengendalikan roda pemerintahan sehingga dipuji oleh SultanAgung dan mendapat gelar Raden Tumenggung Wiradadaha yg artinya Prajurit yggagah perkasa berani dlm membela keadilan dan kebenaran.

    SultanAgung memberi amanat kpd Raden Wirawangsa :
    “Wahai Wirawangsa akutitipkan Sukapura kpdmu untuk engkau pimpin dan engkau olah menjadi Negara yg makmur, subur serta gemah ripah loh jinawi, maka saling fitnah untuk mencapai tujuan, hiduplah kalian dengan rukun, aman dan damai karena awal serta akhir akan dialami oleh anak dan cucumu serta turunan Sukapura karena esok atau lusa SUKAPURA NGADAUN NGORA yg artinya Negara Sukapura akan lebih maju,maju dlm segala hal baik pertanian ataupun pembangunan untuk mencapai kesejahteraan hidup”. Demikianlah wejangan dari Sultan Agung Raja Mataram yg Adil dan Bijaksana.

    Raden Tumenggung Wiradadaha memimpin Negara Sukapura dengan 12 Wilayah Kawedanaan dgn adil dan Bijaksana sehingga Negara Sukapura menjadi Negara yg Aman, makmur dan rakyatnya cukup sandang serta cukup pangan.
    Keduabelas Wilayah itunatara lain:
    1. Sukakerta,
    2. Kalapa Genep
    3. Linggasari
    4. Parakan Tilu(Pameungpeuk)
    5. Parung
    6. Karang
    7. Bojong Eureun
    8. Suci (Garut bagianTimur)
    9. Panembong (Garut)
    10. Cisalak (Subangbagian Selatan)
    11. Nagara (kandangwesi / Batuwangi)
    12. Cidamar (Cidaun /Sindangbarang)
    Dari 12 Kewedanaan tersebut Desanya ada 300 Solak (KK) yg setiap KKnya pd wkt itu diperkirakan 4 sampai 5 orang.

    Raden Tumenggung Wiradadaha memerintah kebupatian selama 42 tahun. Dengan mempunyai 28 orang anak. Beliau wafat pada tahun 1674 dan dimakamkan di Pasir Baganjing Sukaraja.

    2.Bupati Sukapura kedua

    Setelah RadenTumenggung Wiradadaha wafat kemudian Raden Jayamanggala putra no.3 naik tahta menggantikan ayahandanya.
    Raden Jaya Manggala menjabat Bupati Sukapura ke 2 pd thn 1674 - 1675. Dengan gelar Raden Tumenggung Wiradadaha II. Beliau menjabat hanya satu tahun krn ada satu peristiwa yg menewaskannya.

    Mengenai peristiwa iniada 3 versi tp wallahu ‘alam krn hanya Allah yang Maha Tahu. Dan yg pasti Makamnya beliau (ada di Pasirhuni) tidak boleh diziarahi.

    Bupati ini.meninggalkan 8 orang putra-putri dari beberapa org istri dan terkenal dgn sebutan Dalem Tambela

    3.Raden Anggadipa / R. T. Wiradadaha III (Dalem Sawidak) menjabat dari tahun 1674 – 1716

    Setelah Dalem Tambela wafat maka digantikan oleh adiknya yg bernama Raden Anggadipa dengan gelar Raden Tumenggung Wiradadaha II. Beliau terkenal dengan sebutan Dalem Sawidakkarena beliau memiliki 62 org putra-putri dari beberapa orang Istri.

    Beliau wafat dan dimakamkan di Baganjing Sukaraja bersebelahan dgn makam Raden Tumenggung Wiradadaha I

    4.Raden Subamanggala / R.T. Wiradadaha IV, Menjabat dari tahun 1716 – 1745

    Beliau ini adalahputra ke 2 dari Raden Anggadipa sedangkan kakaknya Raden Yudhanegara tdkbersedia menjadi Bupati tp lbh suka jd Patih.

    Raden Subamanggalamenjabat sbg bupati dengan gelar Raden Tumenggung Wiradadaha IV dan dibantuoleh dua orang Patih yakni, Patih pertama adalah kakaknya sendiri RadenYudhanegara dan Patih yang kedua adalah Raden Somanegara saudaranya yang ke 27.

    Raden Subamanggalaterkenal dgn sebutan Dalem Pamijahan. Disebut Dalem Pamijahan karena diantarapara Bupati di Tatar Pasundan hanya Sukapura lah yg dibebaskan dari segalabentuk upeti selama 7 turunan oleh kerajaan Mataram, krn masalah inilah ygmembuat kabupaten lainnya merasa iri, sehingga terjadi fitnah di zamannya.

    Dalem Pamijahan atauRaden Tumenggung. Wiradadaha IV atau Raden Subamanggala adalah Murid sekaligusmenantunya dari Syekh Haji Abdul Muhyi dan beliau tdk memiliki keturunan.Beliau wafat dan dimakamkan di Pamijahan, sdgkan kakaknya yg menjabat sbg PatihR. Yudhanegara wafat dan dimakamkan di sebelah selatan dari Makam Syekh HajiAbdul Muhyi.

    5.Raden Sacapati / R.T. Wiradadaha V, menjabat dari tahun 1745 – 1747.

    Setelah RadenSubamanggala wafat lalu digantikan oleh keponakannya yg bernama Raden Sacapatiyang merupakan anak dari Dalem Abdul. Dalem Abdul atau Raden Anggadipa iniadalah adiknya R. Subamanggala atau anak no.3 dari Dalem Sawidak. SebenarnyaDalem Abdul ini yang dicalonkan untuk menjadi Bupati kelima namun menolaknyadan menyerahkan kpd anaknya, karena Dalem Abdul lbh suka menuntut Ilmukebatinan dan kesaktian.

    Raden Sacapati atauR.T Wiradadaha V wafat dan dimakamkan di Baganjing dgn meninggalkan 10 orgputra-putri dari beberapa org istri.

    6.Raden Jaya Anggadireja / R.T. Wiradadaha VI atau lbh dikenal dgn sebutan DalemCiwarak, menjabat dari tahun1747 – 1765

    Setelah Raden Sacapatiwafat maka Raden Jaya Anggadireja yg merupakan anaknya yg no.2 naik ke Parabondgn gelar Raden Adipati Wiradadaha VI atau lebih terkenal dgn sebutan DalemCiwarak.

    Di masa pemerintahanbeliau, Nyi Raden Larang, ibunya beliau sempat menjadi Bupati jg. Hal inidilakukannya untuk mengisi kekosongan pemerintahan karena Beliau dipanggil keBatavia untuk dimintai keterangan ttg isi yg dikirim Patih yg iri pd beliau.Dan inilah Bupati Wanita yg pertama di Sukapura meskipun menggantikannya untuksementara waktu. Hal itu dibuktikan dgn adanya bukti makam Bupati Wanita diBaganjing.
    Raden Jaya Anggadirejawafat dan dimakamkan di Baganjing dgn meninggalkan 3 org Putra dari 2 Istri.

    7.Raden Jayamanggala II / R.T. Wiradadaha VII atau lbh dikenal dgn nama KangjengDalem Pasirtando, menjabat dari tahun1765 - 1807

    Beliau ini adalahputra Raden Jaya Anggadireja no.1 yg sempat pula menjadi Bupati Sementara pd waktuayahnya menetap di Ciwarak ketika dibebaskan dari tahanan yg tdk mau kembali keSukapura.

    Raden Jayamanggala jdBupati Ke 7 dgn gelar Raden Tumenggung Wiradadaha VII atau lbh dikenal dgn namaKangjeng Dalem Pasirtando.

    Beliau wafat dandimakamkan di Pasirtando dgn meninggalkan 37 org putra – putri dari beberapaorg istri

    8.Raden Anggadipa II / R. Tumenggung. Wiradadaha VIII (Dalem Sepuh) menjabat dari tahun 1807 – 1811

    Beliau ini adalahputra Raden Jayamanggala no.5. dan menjabat Bupati dengan gelar RadenTumenggung Wiradadaha VIII atau lbh di kenal dgn nama Dalem Sepuh.

    Selama beliau menjabatbanyak sekali cobaan, salah satunya dicopot jabatan Bupati oleh Residen Cianjur(Holenberke) krn tidak mematuhi perintahnya, bahkan beliaupun di hukum buang keSumedang maupun menjadi tahanan di Cianjur.

    Beliau yg memindahkanKabupaten dari Leuwi Loa ke Empang (skrg Kec. Sukaraja)

    9.Raden Suryalaga atau lbh dikenal dengan sebutan Dalem Ta’lum, menjabat dari tahun 1811 - 1814

    Beliau ini adalahBupati Sumedang yg diangkat oleh Residen Cianjur (Holenberke) untuk mengisikekosongan pemerintahan selama Raden Anggadipa II atau Raden TumenggungWiradadaha VIII lg menjalani cobaan.

    10.Raden Anggadipa II / Wiradadaha VIII, jd Bupati lg dari tahun 1814 – 1836

    Beliau menjabatkembali jadi Bupati setelah ada kesepakatan & janji antara Patih Raden AryaDanuningrat dengan Residen Cianjur Holenberke.

    Pd masa beliaulahpusat pemerintahan beralih dari Sukapura ke Arjawinangun (skrg Manonjaya)tepatnya pada tahun 1829. Setelah itu, pd tahun 1834 pemerintahan berpindah kePasir Panjang Manonjaya dan menjadi Bupati Pertama di Manonjaya.

    Beliau wafat tahun1836dan dikebumikan di Tanjungmalaya dgn meninggalkan 14 org putra dan putri daribeberapa orang istri.

    B.Periode Manonjaya

    Sebagaimana telahdisinggung di atas, bahwa yg menjadi Bupati pertama di Manonjaya itu adalahRaden Anggadipa II atau Raden Tumenggung Wiradadaha VIII, beliau jd BupatiPertama yg pemerintahannya di Manonjaya dari tahun 1829 – 1836.

    11.Raden Arya Danuningrat / R. T. Wiratanubaya I (Dalem Danuningrat) menjabatsebagai Bupati ke IX dari tahun 1836 – 1844

    Patih Raden AryaDanuningrat yg merupakan adik dari Raden Anggadipa II atau Raden TumenggungWiradadaha VIII ini kemudian naik takhta menjadi Bupati Sukapura ke IX atauBupati kedua yg pemerintahnnya di Manonjaya dgn gelar Raden TumenggungWiratanubaya I atau lbh dikenal dgn sebutan Dalem Danuningrat.

    Beliau menjabat Bupatidibantu oleh Patih Raden Arya Anggadireja. Beliau wafat dalam usia 58 tahun dandimakamkan di Tanjungmalaya dengan meninggalkan 13 orang putra dan putri daribeberapa orang istri.

    12.Raden Rangga Wiradimanggala / R.T. Wiratanubaya,II (Dalem Sumeren), menjabat sebagai Bupati ke X dari tahun 1844– 1855

    Raden RanggaWiradimanggala ini adalah anaknya Raden Arya Danuningrat no.1. Sebagai wariskeprabon beliau menjabat Bupati Sukapura ke X gelar Raden TumenggungWiratanubaya II atau lebih dikenal dgn sebutan Dalem Sumeren.

    Beliau wafat dandimakamkan di Tanjungmalaya dgn tdk memiliki keturunan (Nunggal Pinang)

    13.Raden Wiradireja / R. Adipati Wiradegdaha (Dalem Bogor), menjabat sbg Bupati keXI dari tahun 1855 – 1875

    Beliau ini adalahadiknya Raden Rangga Wiradimanggala atau anaknya Raden Arya Danuningrat no.2dan menjadi Bupati Sukapura ke XI pada tahun 1855, selanjutnya pada tahun 1865berganti nama menjadi Raden Wiradegdaha kemudian pd tahun 1872 beliau menerimagelar Adipati sehingga nama lengkapnya jd Raden Adipati Wiradegdaha.

    Setelah menerima gelarAdipati, beliau mendapat tugas dari Residen Belanda untuk memungut pajak tanahyg diwajibkan oleh pemerintah Belanda. Namun beliau menolak dgn alasan jikatanah tdk diolah bgaimana dpt menghasilkan, sedangkan pemungutan pajak atas tanahyg dimiliki oleh rakyat itu sangat memberatkan. Dgn penolakan tsb maka beliaudiasingkan ke Bogor, maka beliau lbh dikenal dgn sebutan Dalem Bogor.

    Beliau Wafat dandimakamkan di Tanjungmalaya dgn meninggalkan 37 orang putra – putri daribeberapa istri.

    14.R. Demang Danukusumah / R. Adipati Wirahadiningrat, (Dalem Bintang) menjabatBupati ke XII dari tahun 1875 – 1900

    Beliau ini adalahadiknya Raden Wiradireja / Raden Adipati Wiradegdaha atau anaknya Raden AryaDanuningrat no.7.

    Raden Demang Danukusumahnaik tahta dgn gelar Raden Tumenggung Wirahadiningrat yg miliki prestasi sbb :
    Tahun 1889 diangkatgelarnya menjadi Adipati
    Tahun 1893 mendapatmedali emas
    Tahun 1898 mendapatpayung kebesaran
    Tahun 1900 mendapatBintang.
    Dengan mendapatnya BintangKehormatan, maka beliau dikenal dgn sebutan Dalem Bintang. Beliau menjadiBupati Sukapura XII dgn pusat pemerintahan di Manonjaya. Beliau dikaruniai 19orang putra-putri dan Wafat tahun 1900 dimakamkan di Tanjungmalaya.

    C.Periode Tasikmalaya.

    15.Raden Danuningrat / R.Tumenggung Prawira Hadiningrat atau lbh dikenal dgnsebutan Dalem Aria, menjabat Bupati ke XIII dari tahun 1900 – 1908

    Wafatnya DalemBintang, kursi kepemimpinan jatuh pada putra Dalem Bogor yg pertama yaitu RadenDanuningrat sebagai Bupati Sukapura XIII dgn gelar Raden Tumenggung PrawiraHadiningrat yg pusat pemerintahannya di Manonjaya.

    Pada tanggal 1 Oktober1901 beliau mengalihkan Pusat pemerintahannya dari Manonjaya ke Tasikmalaya.

    Sejak Beliaulahpemerintahan berada di Tasikmalaya hingga sampai pemisahan
    Kabupaten danKotamadya dan beliau merupakan Bupati Sukapura Pertama yg pemerintahannya diTasikmalaya.

    Beliau wafat dandimakamkan di Tanjungmalaya dgn meninggalkan 13 orang putra - putri.

    16.Raden Saleh Wiratanuningrat / R.A.A. Wiratanuningrat, menjabat Bupati ke XIVdari tahun 1908 – 1937

    Raden SalehWiratanuningrat ini adalah anaknya Raden Danuningrat / R.T. Prawira Hadiningrat(Dalem Aria) yg no. 1. Beliau diangkat jd Bupati Sukapura XIV pada tgl 23Agustus 1908.

    Selama menjabat Bupatiyg berpusat di Tasikmalaya, beliau memiliki prestasi antara lain :
    1. Mendapat Gelar Aryadan Adipati
    2. Mendapat PayungKuning sebagai tanda kebesaran karena Beliau berhasil membuat Lakbok menjadiPersawahan (Pertanian)
    3. Memiliki 10 Wilayahpemerintahan antara lain :
    a. Tasikmalaya f.karangnunggal
    b. Manonjaya g.Cikatomas
    c. Ciawi h. Banjar
    d. Singaparna i.Pangandaran
    e. Taraju j. Cijulang

    Pada tanggal 1 Januari1913 nama nama Kabupaten Sukapura diganti menjadi Kabupaten Tasikmalaya hinggasekarang dan Beliaulah Bupati Tasikmalaya yg Pertama. Tahun 1937 Beliau Wafatdgn meninggalkan 19 orang putra-putri.

    17.Raden Mintragna / R.A.A. Wiradiputra, menjabat Bupati ke XV dari tahun 1938 – 1944

    Raden Mintragna adalahanaknya Bupati XII Raden Demang Danukusuma (Dalem Bintang) yg no. 4. Beliaumenjadi Bupati Tasikmalaya XV dgn gelar Raden Arya Adipati Wiradiputra.

    Selama kepemimpinannyabanyak sekali pasang surutnya percaturan politik karena beliau hidup di duazaman yakni zaman Belanda dan Zaman Jepang.
    Pada zaman Jepangbeliau banyak mengalami masa sulit dan pd tahun 1944 beliau mengundurkan diridari jabatan Bupati.

    18.Raden Tumenggung Sunarya, menjabat Bupati ke XVI dari tahun 1944 - 1947
    Setelah RadenMintragna mengundurkan diri maka Raden Sunarya menjalankan roda pemerintahannyasebagai Bupati Sukapura ke XVI.

    Pada pertengahan th.1947 terjadilah perang kolonial dan untuk menghindari kekacauan maka RadenTumenggung Sunarya beserta keluarga mengungsi ke Lebak Siuh.

    Dengan perginya beliaumaka terjadilah kekosongan pemerintahan. Belanda pun berusaha mencarinya namuntdk ditemukan hingga mrk mnemukan Raden Mintragna atau Raden Arya AdipatiWiradiputra mantan Bupati sebelumnya yg tlh lanjut usia di tempat pengungsiandi daerah selatan Manonjaya tepatnya di Cadas Beulah. Maka Mantan Bupati tsbdiangkat kembali menjadi Bupati Tasikmalaya.

    19.R.A.A.Wiradiputra (yang kedua kali), menjabat Bupati ke XVII dari tahun 1947 - 1948

    R.A.A Wiradiputra atauRaden Mintragna ini menjadi Bupati Tasikmalaya yang kedua kalinya. Karena padakondisi saat itu hanya Beliaulah yg tepat untuk mengatasi segala permasalahandi kabupatian. Namum Beliau hanya bertahan satu tahun krn pada tahun 1948beliau mengundurkan diri dikarenakan usianya yg sudah lanjut .

    Beliau Wafat dandimakamkan di Tanjungmalaya pada tanggal 22 Mei 1959 dengan meninggalkan 3(tiga) orang Putri.

    20.Raden Tubagus Abas Wilagasomantri, menjabat Bupati Tasikmalaya dari tahun 1948 - 1951

    21.Raden Priatnakusumah, menjabat BupatiTasikmalaya dari tahun 1951 – 1957

    22.Raden Ipung Gandapraja,menjabat Bupati Tasikmalaya dari tahun 1957 – 1958

    23.Raden Memed Supartadiredja,menjabat Bupati Tasikmalaya dari tahun 1958 – 1966

    24.Kolonel Inf. Husen Wangsaatmadja, menjabat Bupati Tasikmalaya dari Februari 1966 – 14 Februari1974

    Sejak beliau ini lahkebupatian tidak lagi dari kalangan ningrat karena saat Orde Baru bergulir ygmenjabat sbg Bupati adalah kalangan Militer yg berpangkat Kolonel.

    25.Drs. H. Kartiwa Suryasaputra, menjabat Bupati Tasikmalaya dari tanggal 14 Februari 1974 – 5Maret 1976

    Setelah masa KolonelInf. Husen Wangsaatmadja pensiun maka Bupati pun ditunjuk oleh seorang Gubernuryg berpusat di Bandung dgn masa pemerintahannya selama 5 tahun sekali.

    26.Kolonel Inf. A Benyamin,menjabat Bupati Tasikmalaya dari tanggal 5 Maret 1976 - 5 Maret 1981. (Kembalilagi ke Militer).

    Pada masa beliautonggak sejarah kelahiran kota Tasikmalaya dengan diresmikannya KotaAdministratif Tasikmalaya melalui PP No. 22 Tahun 1976 oleh Mendagri H. AmirMachmud. sekaligus dilantiknya Drs. H. Oman Roosman sbg Walikota AdministratifPertama oleh Gubernur KDH Tingkat I Jawa Barat H. Aang Kunaefi. (Lengkapnya lhtdi Tasikmalaya Dulu dan Sekarang)

    27.Kol. Inf. H. Hudly Bambang Aruman, menjabat Bupati Tasikmalaya dari tanggal 5 Maret 1981 – 8 Maret1986

    28.Kol. Inf. H. Adang Roosman, SH, menjabat Bupati Tasikmalaya dari tanggal 8 Maret 1986 – 8Maret 1991

    29.Kol. Inf. H. Adang Roosman, SH, menjabat Bupati Tasikmalaya dari tanggal 8 Maret 1991 – 8 Maret1996. (Kembali ditunjuk untuk yg kedua kalinya).

    30.Kol. Inf. H. SuIjana Wirata Hadisubrata, menjabat Bupati Tasikmalaya dari tahun 1996 – 2001
    Beliau adalah TurunanSumedang
    Di Masa beliau adalah dirintisnyapembentukan Pemerintahan Kota Tasikmalaya.

    31.Drs. H. Tatang Farhanul Hakim, M.Pd., menjabat Bupati Tasikmalaya dari tahun 2001 – 2006
    Beliaulah BupatiPertama yg dipilih oleh rakyat melalui PEMILU. Karena di masa beliau adalah EraReformasi yg mana para Bupati yg terpilih tdk lagi ditunjuk oleh Gubernur dantidak harus dari kalangan Militer, namun rakyat sipil pun dpt menduduki jabatanBupati.

    Dibawah kepemimpinanBeliau Pemerintahan Kota Administratif Tasikmalaya mesmi menjadi Kotamadya Tasikmalaya.Pembentukan Pemerintahan Kota ini untuk menjadi daerah yang mempunyaikewenangan untuk mengatur rumah tangga sendiri. Sbg PJ Walikota Tasikmalayaadalah Drs. H. Wahyu Suradiharja (Lengkapnya lht di Tasikmalaya Dulu danSekarang)

    32.Drs. H. Tatang Farhanul Hakim, M.Pd., menjabat Bupati Tasikmalaya dari tahun 2006 -2011. (Kembalidipilih untuk yg kedua kalinya).
    Dimasa BeliaulahPemerintahan Kabupatian pindah ke Singaparna

    33.H. UU Ruzhanul Ulum, SE, Menjabat BupatiTasikmalaya dari tahun 2011-2016

    34. ????

    Selama kurun waktu 378tahun (1632 – 2010) atau dalam 3 (tiga) masa ada 28 orang dari 31 kalipergantian kepemimpinan (Bupati) yakni :

    1. Masa Kerajaan : Dimasa ini hanya para ningratlah yg berhak menduduki jabatan sbg Bupati dan untukmenjabat pemerintahannya pun dgn cara turun temurun atau harus dari keluargatsb. Pada masa ini ada 21 Orang yg pernah menjabat diantaranya :
    a. Periode Sukapuraada 9 orang yg diantaranya ada 1 orang pernah menjabat 2 kali periode dantempat yg berbeda (Sukapura dan Manonjaya)
    b. Periode Manonjayaada 4 orang
    c. Periode Tasikmalayaada 9 orang dan diantaranya ada 1 orang pernah menjabat 2 kali periode

    2. Masa Orde Baru :hanya dari kalangan Militerlah yg berhak menduduki jabatan sbg Bupati dgn pangkatKolonel dan untuk menjabat pemerintahannya dgn cara ditunjuk oleh Gubernur.Pada masa ini ada 6 Orang dan diantaranya ada 1 orang pernah menjabat 2 kaliperiode

    3. Masa Reformasi :Siapapun dapat menduduki jabatan sbg Bupati dan untuk menjabat pemerintahannyadgn sistem PEMILU. Pada masa ini ada 2 org dan diantaranya ada 1 org pernahmenjabat 2 kali periode

    Pada masa ORBA danReformasi kedudukan Bupati telah ditentukan lamanya memimpin yakni 5 tahun.



    Referensi :
    - Bupati TasikmalayaDari Masa Ke Masa, Afrudin Achmad, Tasikmalya, 2001.
    - Sejarah Sukapura, R.Achmad Suhara, Tasikmalaya, 1901
    - Sejarah PasareanMataram I, Jogyakarta, 1928
    - Pahlawan DipanagaraBerjuang, Sagimun M.D, Jakarta, 1986
    - Bausastra Jawa, S.Praworoatmodjo, Jakarta, 1996
    - Hari JadiTasikmalaya, Pemda II Tasikmalaya

    icon allbkg

    Tagged with:

    Next
    Posting Lebih Baru
    Previous
    This is the last post.

    Tidak ada komentar:

    Leave a Reply

Comments

The Visitors says